Dalam surat Al-Fajr, Allah SWT
berfirman:
“Demi fajar. Dan demi malam yang sepuluh. Dan demi yang genap dan yang
ganjil. Dan demi malam bila berlalu. Pada yang demikian itu terdapat sumpah
(yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal” (QS. Al-Fajr 1-5)
Diterangkan oleh para ulama bahwa hari-hari yang ditentukan
pada ayat tersebut adalah sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Maka hadits dan
ayat tadi menunjukkan keutamaan hari-hari tersebut dan betapa besarnya rahmat
Allah l kepada hamba-hamba-Nya. Karena Allah l masih memberikan kesempatan bagi
orang yang belum mampu menjalankan ibadah haji untuk mendapatkan keutamaan yang
besar pula, yaitu beramal shalih pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Sehingga sudah semestinya kaum muslimin memanfaatkan sepuluh hari pertama ini
dengan berbagai amalan ibadah, seperti berdoa, dzikir, sedekah, dan sebagainya.
Termasuk amal ibadah yang disyariatkan untuk dikerjakan pada hari-hari tersebut
–kecuali hari yang kesepuluh– adalah puasa. Apalagi ketika menjumpai hari
Arafah, yaitu hari kesembilan di bulan Dzulhijjah, sangat ditekankan bagi kaum
muslimin untuk berpuasa yang dikenal dengan istilah puasa Arafah, kecuali bagi
jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah.
Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad
SAW, Nabi SAW bersabda:
1. Hari dimana Alloh mengampuni dosa nabi adam yaitu hari
pertama bulan Dzulhijjah. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu maka Alloh
akan mengampuni seluruh dosanya.
2. Hari kedua bulan Dzulhijjah. Yaitu hari dimana
Alloh mengabulkan do’a Nabi Yunus dengan dikeluarkannya nabi yunus dari
perutnya ikan. Barangsiapa yang berpuasa pada hari itu. Maka, pahalanya sama
dengan beribadah pada Alloh selama 1 tahun tanpa pernah bermaksiat sekedip
matapun.
3. Hari ketiga bulan Dzulhijjah. Yaitu hari di mana Alloh
mengabulkan do’a Nabi Zakaria AS. Barangsiapa yang berpuasa pada hari itu maka
do’anya akan di istajabahi (di kabulkan).
4. Hari Keempat bulan Dzulhijjah. Yaitu hari
dilahirkanya Nabi Isa AS. Barangsiapa yang berpuasa pada hari itu maka ia akan
dijauhkan dari bahaya dan fakir. Dan ia akan dikumpulkan besok pada hari kiamat
bersama golongan solihin.
5. Hari Kelima bulan Dzulhijjah. Yaitu hari
dilahirkannya nabi musa. Barangsiapa yang berpuasa pada hari itu maka ia
dibebaskan dari sifat munafik dan siksa kubur.
6. Hari keenam bulan Dzulhijjah. Yaitu hari dimana
Alloh membukakan kebaikan kepada Nabinya. Barangsiapa yang berpuasa pada hari
itu maka Alloh akan melihatnya dengan pandangan asih setelah itu ia tidak akan
di siksa selamanya.
7. Hari ketujuh bulan Dzulhijjah. Yaitu hari
ditutupnya pintu-pintu neraka jahanam dan tidak akan dibuka sampai melewati
tanggal 10 Dzulhijah. Barangsiapa yang berpuasa pada hari itu maka Alloh akan
menutup 30 pintu kesusahannya dan membuka 30 pintu kemudahan baginya.
8. Hari kedelapan bulan Dzulhijjah. Yaitu hari
tarwiyah, barang siapa yang berpuasa pada hari itu maka Alloh akan memberikan
ganjaran yang ganjaran itu tidak ada yang tau kecuali Alloh.
9. Hari kesembilan bulan Dzulhijjah. Yaitu hari arofah,
barang siapa yang berpuasa pada hari itu maka Alloh akan melebur dosa 1 tahun
yang sudah lewat dan satu tahun yang akan datang dan pada hari ini Alloh
menurunkan ayat (اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي) ayat terakhir dalam
al Qur’an yang di turunkan.
10. Hari kesepuluh bulan Dzulhijjah. Yaitu hari
Adha/kurban. Barangsiapa yang berkurban pada hari ini. Maka, pada setiap tetes
darah yang keluar dari hewan kurban tersebut Alloh akan mengampuni seluruh
dosanya dan dosa keluarganya, dan barangsiapa yang memberi makan/sodaqoh pada
orang Mu’min. Maka, Alloh akan membangkitkannya besok pada hari kiamat dalam
keadan aman dan timbangan amalnya besok lebih berat dari gunung uhud.
Sunnah Muakkad di kuatkan puasa hari Arafah
(tanggal, 9 dzulhijah) bagi selain orang yang tengah beribadah haji. Karena hal
itu bisa melebur dosa selama 1 tahun yang telah berjalan dan satu tahun
berikutnya, sebagaimana yang tersebut dalam hadist muslim.
Hari Arafah ialah tanggal 9 Dzulhijjah, untuk lebih
berhati-hati hendaknya berpuasa pada tanggal 8 dan 9 nya. Dosa yang dilebur
adalah dosa-dosa kecil yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak-hak adam.
Sebab dosa besar bisa dilebur hanya dengan taubat yang sah. Sedangkan hak Adam
terserah pada kerelaan yang bersangkuatan sendiri. Jikalau tidak punya dosa
kecil. Maka, kebajikan-kebajikannya di tambah.
والله أعلم بالصواب
Bulan Dzulhijjah dan 10 Keutamaannya. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Rahasia Doa
Anda baru saja membaca artikel tentang
0 comments:
Post a Comment