Written By Unknown on Thursday, November 14, 2013 | 12:13 AM

Di   dalam   shalat,  yang  disyariatkan   ketika   melaksanakannya  hendaklah  dilakukan  dengan  khusyu'  dan tawadhu',  khusyu'  tidak  hanya  terbatas  secara  zhahir saja  yaitu  dengan  tenangnya  anggota  tubuh  dari  perbuatan  yang  sia-sia  dan  meletakkan  pandanganya  ke tempat   sujud,   tetapi   harus   diiringi   dengan   khusyu' hatinya,    yaitu    dengan    merenungkan    makna-makna
Alquran    yang    dibaca    dan    dengan    menghadirkan keagungan    Allah    swt.,    bahwasanya    ia    bermunajat kepada    dzat   yang   tidak   samar   pada    sesuatu   yang tersembunyi.

Allah  SWT  berfirman  :

Artinya  :  "Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh   kepada   kaumnya,   lalu   ia   berkata:   "Hai  kaumku, sembahlah  oleh  kamu Allah,  (karena)  sekali-kali  tidak ada  Tuhan  bagimu  selain  Dia.   Maka  Mengapa  kamu tidak    bertakwa    (kepada-Nya)?"    (Qs.    Al-Mu'minun [23]:  1)

Dalam   sebuah   hadits,   Rasulullah   saw.   bersabda, yang   artinya    :   Jika   shalat   dilakukan   tidak   khusyu', maka  orang  yang  shalat  hanya  menghadirkan  tubuh, ketidak tenangan  hati,  dan  kesibukan  pikiran  dengan memikirkan  duniawi,  moka  shalatnya  hanyalah sekedar  mengikuti  adat  (HR.  Muslim)

Selain    itu,    memperkuat    hadist    di    atas  Tabrani mertwayatkan    dari    perkataan    Ibnu    Mas'ud:    orang yang  shalatanya  tidak  bisa  memerintah  yang  baik  dan mencegah  kemungkaran  hanya  akan  menambah  jauh dari  Allah".

Bagi  orang  yang  ingin  shalatnya  khusyu',  agar  menyibukan  hatinya  dengan  merenungi  makna-makna kalimat  Allah  swt.  yang  dibaca,    merenungi  bacaan takbir  dan  tasbih.  yang  perlu  diperhatikan,  ia  seakan di  hadapan  penciptanya  dan  seakan  akan  terus  di awasi,  ini  adalah  tingkatan  ihsan  yang  berartì  ikhlas, sebagaimana  yang  di  tafsirkan  Nabi  saw.

Dalam    riwayat    Muslim    "hendaknya  kamu    menyembah  Allah  swt.  seakan-akan  kamu  melihatnya" maknanya,  dalam  keadaan  kamu  beribadah  kepadaNya,    seakan-akan    kamu    melihat-Nya,    maka    kamu akan  menjadi  sangat  khusyu', 

kemudaian  Nabi  saw. bersabda    "jika    kamu    tidak  bisa    melihatnya  maka sesungguhnya  Dia  melihatmu"    dan    mengawasimu,  jika  kamu  seperti  itu  maka  bayangan-bayangan  yang ada  di  hadapanmu  akan  hilang  dan  sirna,  kecuali  hal itu,  jika  tidak,  maka  shalatmu  hanya  akan  di  sibukan dengan  yang  lain.

Kesimpulanya adalah,   dalam   melaksanakan shalat,  hendaknya  mengkonsentrasikan  diri  dengan shalatnya.  Sebagaimana  hadist  Nabi  saw  yang  diriwayatkan  oleh  Abu  Dawud  (796),  an-Nasal  dalam  " Al-Kubra",  dan  Ahmad  (IV/321)  dari  hadis  narasi  Animar  ibnu  Yasir.  s. 

Dan  yang  perlu  diperhatikan  adalah,  hendaknya kita  khusyu'  dalam  shalat  kita  dengan  tidak  melebihi  yang  sudah ditetapkan,  yaitu  dengan  menatapakan pandangan  ke  tempat  sujud  dan  memiringkan  kepala sedikit,  jika  lebih  dari  itu  maka  menimbulkan  perhatian orang-orang  dan  akan  di  tuduh  sebagai  orang  yang riya',  Umar  melihat  seorang  pemuda  yang  pura-pura khusyu'  dalam  shalatmya,  kemudian  ia  berkata  "apa ini,  sesungguhnya  kekhusyu'an  jika  melebihi  dari  apa yang  ada  di  dalam  nati  adalah  nifak" Pengertian  khusyu'  di  dalam  shalat  adalah,  suatu kondisi  di  mana  nati  penuh  dengan  ketakutan,  mawas diri  dan  tunduk  pasrah  di  hadapan  keagungan  Allah.

Kesemuanya    itu    lalu    membekas  dalam  gerak-gerik anggota  badan  yang  penuh  hikmat  dan  konsentrasi dalam    shalat,    bila    perlu    menangis    dan    memelas kepada  Allah;  sehingga  tak  memperdulikan  hai  lain.

Ada  beberapa  kiat  yang  bisa  kita  lakukan  agar  ibadah shalat  kita  bisa  khusyu,  seperti  misalnya  saja:


1. Mengenal  Allah,  menghadirkan,  mengagungkan dan  takut  kepada-Nya.
2. Hendaknya  orang  yang  shalat  menyadari  bahwa shalat  adalah  perjumpaan,sekaligus  komunikasi dirinya  dengan  Allah.
3. Ikhlas  dalam  Melaksanakannya.
4. Mengonsentrasikan  diri  hanya  untuk  Allah.
5. Menghindari  berpalingnya  hati  dan  anggota  tubuh dari  shalat.
6. Merenungi  setiap  gerakan  dan  dzikir-dzikir  dalam shalat.
7. Memelihara  tuma'ninah  (ketenangan),  dan  tidak terburu-buru  dalam  shalat.
8. Semangat  dalam  melakukannya.
9. Memilih  tempat  shalat yang  sesuai,  rnenghindari segala  yang  menyibukkan  dan   menganggu  serta hal-hal  yang  memanjangkan  bacaan.   hendaknya kita   shalat,   seperti   shalatnya   orang   yang   akan bepergian jauh  meninggalkan alam fana.
 

G+

Anda baru saja membaca artikel tentang Menggapai Shalat dengan Benar dan Khusyuk. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Rahasia Doa
feedburner

0 comments:

Post a Comment

Rahasia Doa © 2014. All Rights Reserved.
Template SimpleCips By SEOCIPS.COM , Powered By Blogger