Di dalam shalat, yang disyariatkan ketika melaksanakannya hendaklah dilakukan dengan khusyu' dan tawadhu', khusyu' tidak hanya terbatas secara zhahir saja yaitu dengan tenangnya anggota tubuh dari perbuatan yang sia-sia dan meletakkan pandanganya ke tempat sujud, tetapi harus diiringi dengan khusyu' hatinya, yaitu dengan merenungkan makna-makna
Alquran yang dibaca dan dengan menghadirkan keagungan Allah swt., bahwasanya ia bermunajat kepada dzat yang tidak samar pada sesuatu yang tersembunyi.
Allah SWT berfirman :
Artinya : "Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?" (Qs. Al-Mu'minun [23]: 1)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda, yang artinya : Jika shalat dilakukan tidak khusyu', maka orang yang shalat hanya menghadirkan tubuh, ketidak tenangan hati, dan kesibukan pikiran dengan memikirkan duniawi, moka shalatnya hanyalah sekedar mengikuti adat (HR. Muslim)
Selain itu, memperkuat hadist di atas Tabrani mertwayatkan dari perkataan Ibnu Mas'ud: orang yang shalatanya tidak bisa memerintah yang baik dan mencegah kemungkaran hanya akan menambah jauh dari Allah".
Bagi orang yang ingin shalatnya khusyu', agar menyibukan hatinya dengan merenungi makna-makna kalimat Allah swt. yang dibaca, merenungi bacaan takbir dan tasbih. yang perlu diperhatikan, ia seakan di hadapan penciptanya dan seakan akan terus di awasi, ini adalah tingkatan ihsan yang berartì ikhlas, sebagaimana yang di tafsirkan Nabi saw.
Dalam riwayat Muslim "hendaknya kamu menyembah Allah swt. seakan-akan kamu melihatnya" maknanya, dalam keadaan kamu beribadah kepadaNya, seakan-akan kamu melihat-Nya, maka kamu akan menjadi sangat khusyu',
kemudaian Nabi saw. bersabda "jika kamu tidak bisa melihatnya maka sesungguhnya Dia melihatmu" dan mengawasimu, jika kamu seperti itu maka bayangan-bayangan yang ada di hadapanmu akan hilang dan sirna, kecuali hal itu, jika tidak, maka shalatmu hanya akan di sibukan dengan yang lain.
Kesimpulanya adalah, dalam melaksanakan shalat, hendaknya mengkonsentrasikan diri dengan shalatnya. Sebagaimana hadist Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (796), an-Nasal dalam " Al-Kubra", dan Ahmad (IV/321) dari hadis narasi Animar ibnu Yasir. s.
Dan yang perlu diperhatikan adalah, hendaknya kita khusyu' dalam shalat kita dengan tidak melebihi yang sudah ditetapkan, yaitu dengan menatapakan pandangan ke tempat sujud dan memiringkan kepala sedikit, jika lebih dari itu maka menimbulkan perhatian orang-orang dan akan di tuduh sebagai orang yang riya', Umar melihat seorang pemuda yang pura-pura khusyu' dalam shalatmya, kemudian ia berkata "apa ini, sesungguhnya kekhusyu'an jika melebihi dari apa yang ada di dalam nati adalah nifak" Pengertian khusyu' di dalam shalat adalah, suatu kondisi di mana nati penuh dengan ketakutan, mawas diri dan tunduk pasrah di hadapan keagungan Allah.
Kesemuanya itu lalu membekas dalam gerak-gerik anggota badan yang penuh hikmat dan konsentrasi dalam shalat, bila perlu menangis dan memelas kepada Allah; sehingga tak memperdulikan hai lain.
Ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan agar ibadah shalat kita bisa khusyu, seperti misalnya saja:
1. Mengenal Allah, menghadirkan, mengagungkan dan takut kepada-Nya.
2. Hendaknya orang yang shalat menyadari bahwa shalat adalah perjumpaan,sekaligus komunikasi dirinya dengan Allah.
3. Ikhlas dalam Melaksanakannya.
4. Mengonsentrasikan diri hanya untuk Allah.
5. Menghindari berpalingnya hati dan anggota tubuh dari shalat.
6. Merenungi setiap gerakan dan dzikir-dzikir dalam shalat.
7. Memelihara tuma'ninah (ketenangan), dan tidak terburu-buru dalam shalat.
8. Semangat dalam melakukannya.
9. Memilih tempat shalat yang sesuai, rnenghindari segala yang menyibukkan dan menganggu serta hal-hal yang memanjangkan bacaan. hendaknya kita shalat, seperti shalatnya orang yang akan bepergian jauh meninggalkan alam fana.
Alquran yang dibaca dan dengan menghadirkan keagungan Allah swt., bahwasanya ia bermunajat kepada dzat yang tidak samar pada sesuatu yang tersembunyi.
Allah SWT berfirman :
Artinya : "Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?" (Qs. Al-Mu'minun [23]: 1)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda, yang artinya : Jika shalat dilakukan tidak khusyu', maka orang yang shalat hanya menghadirkan tubuh, ketidak tenangan hati, dan kesibukan pikiran dengan memikirkan duniawi, moka shalatnya hanyalah sekedar mengikuti adat (HR. Muslim)
Selain itu, memperkuat hadist di atas Tabrani mertwayatkan dari perkataan Ibnu Mas'ud: orang yang shalatanya tidak bisa memerintah yang baik dan mencegah kemungkaran hanya akan menambah jauh dari Allah".
Bagi orang yang ingin shalatnya khusyu', agar menyibukan hatinya dengan merenungi makna-makna kalimat Allah swt. yang dibaca, merenungi bacaan takbir dan tasbih. yang perlu diperhatikan, ia seakan di hadapan penciptanya dan seakan akan terus di awasi, ini adalah tingkatan ihsan yang berartì ikhlas, sebagaimana yang di tafsirkan Nabi saw.
Dalam riwayat Muslim "hendaknya kamu menyembah Allah swt. seakan-akan kamu melihatnya" maknanya, dalam keadaan kamu beribadah kepadaNya, seakan-akan kamu melihat-Nya, maka kamu akan menjadi sangat khusyu',
kemudaian Nabi saw. bersabda "jika kamu tidak bisa melihatnya maka sesungguhnya Dia melihatmu" dan mengawasimu, jika kamu seperti itu maka bayangan-bayangan yang ada di hadapanmu akan hilang dan sirna, kecuali hal itu, jika tidak, maka shalatmu hanya akan di sibukan dengan yang lain.
Kesimpulanya adalah, dalam melaksanakan shalat, hendaknya mengkonsentrasikan diri dengan shalatnya. Sebagaimana hadist Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (796), an-Nasal dalam " Al-Kubra", dan Ahmad (IV/321) dari hadis narasi Animar ibnu Yasir. s.
Dan yang perlu diperhatikan adalah, hendaknya kita khusyu' dalam shalat kita dengan tidak melebihi yang sudah ditetapkan, yaitu dengan menatapakan pandangan ke tempat sujud dan memiringkan kepala sedikit, jika lebih dari itu maka menimbulkan perhatian orang-orang dan akan di tuduh sebagai orang yang riya', Umar melihat seorang pemuda yang pura-pura khusyu' dalam shalatmya, kemudian ia berkata "apa ini, sesungguhnya kekhusyu'an jika melebihi dari apa yang ada di dalam nati adalah nifak" Pengertian khusyu' di dalam shalat adalah, suatu kondisi di mana nati penuh dengan ketakutan, mawas diri dan tunduk pasrah di hadapan keagungan Allah.
Kesemuanya itu lalu membekas dalam gerak-gerik anggota badan yang penuh hikmat dan konsentrasi dalam shalat, bila perlu menangis dan memelas kepada Allah; sehingga tak memperdulikan hai lain.
Ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan agar ibadah shalat kita bisa khusyu, seperti misalnya saja:
1. Mengenal Allah, menghadirkan, mengagungkan dan takut kepada-Nya.
2. Hendaknya orang yang shalat menyadari bahwa shalat adalah perjumpaan,sekaligus komunikasi dirinya dengan Allah.
3. Ikhlas dalam Melaksanakannya.
4. Mengonsentrasikan diri hanya untuk Allah.
5. Menghindari berpalingnya hati dan anggota tubuh dari shalat.
6. Merenungi setiap gerakan dan dzikir-dzikir dalam shalat.
7. Memelihara tuma'ninah (ketenangan), dan tidak terburu-buru dalam shalat.
8. Semangat dalam melakukannya.
9. Memilih tempat shalat yang sesuai, rnenghindari segala yang menyibukkan dan menganggu serta hal-hal yang memanjangkan bacaan. hendaknya kita shalat, seperti shalatnya orang yang akan bepergian jauh meninggalkan alam fana.
Menggapai Shalat dengan Benar dan Khusyuk. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Rahasia Doa
Anda baru saja membaca artikel tentang
0 comments:
Post a Comment